Jumat, 13 November 2015

SOSIOLOGI MAKRO, MIKRO, DAN CABANG SOSIOLOGI




 

SOSIOLOGI
Sosiologi adalah:
Ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan-hubungan social atau gejala-gejala/tindakan sosial antar sesama individu atau dengan kelompok dalam masyarakat serta sifat dan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga dan ide sosialnya.
Perbedaan Sosiologi Mikro dengan Makro adalah:
SOSIOLOGI MAKRO
segala sesuatu yang membahas tentang masalah atau sistem sosial secara total yang mencakup aspek masyarakat secara luas atau difokuskan pada analisis proses sosial berskala besar dan jangka panjang, meliputi teori tentang: evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial, dan stratifikasi sosial.
SOSIOLOGI MIKRO
segala sesuatu yang membahas interaksi hubungan antar individu dalam lingkup pandang yang terbatas dan terpusat pada tarik menarik hubungan interaksi yang sempit,terbatas,dan khusus atau dengan kata lain meneliti permasalahan sosial yang terjadi dalam lingkup masyarakat kecil seperti keluarga.
Beberapa tokoh Sosiologi makro:
Ø AGUSTE COMTE
Auguste Comte memiliki suatu pandangan untuk lebih mencurahkan tenaga dalam menyatakan harapan bagi sosiologi dan menetapkan tuntutan atas hak dari pada mendefinisikan pokok pembahasanya.
Sosiologi dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu statika sosial dan dinamika sosial. Dua konsep tersebut merupakan bagian utama atau inti dalam pokok pembahasan sosiologi.
Aliran makro yaitu teori yang di kenal dengan berbagai nama seperti teori struktur – fungsi,fungsionalisme,dan fungsionalisme struktural merupakan teori yang terkuak dan hingga kini paling luas pengaruhnya.
Sumbangan utama Comte bagi sosiologi yaitu positivisme pembagian antara statika sosial dan dinamika sosial dan organisme menampilkan kesaling terkaitan yang erat.
Ø EMILE DURKHEIM
Durkheim merupakan tokoh sosiologi klasik yang secara rinci membahas konseop fungsi dan menggunakanya dalam analisis terhadap berbagai pokok pembahasanya. Dalam bukunya The division Of Labor in Society (1964),membahas secara rinci konsep fungsi dan membahas fungsi pembagian kerja dalam masyarakat.
Durkheim perpendapat bahwa sosiology merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara-cara bertindak,berpikir,dan berperasakan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikanya.
Beberapa tokoh sosiologi mikro:
Ø MAX WEBBER
Pandangan Webber yang terkenal yaitu tentang bagaimana perilaku individu dapat mempengaruhi masyarakat secara luas. Inilah yang disebut sebagai memahami Tindakan Sosial. Menurut Weber, tindakan sosial dapat dipahami dengan memahami niat, ide, nilai, dan kepercayaan sebagai motivasi sosial. Pendekatan ini disebut verstehen (pemahaman).
Ø B.F. SKINNER
Skinner terkenal dengan salah satu teorinya yaitu teori behavior. Seperti halnya kelompok penganut psikologi modern. Skinner mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkan tingkah laku.
Dalam teori behavior,skinner menjabarkan menjadi beberapa poin,yaitu:
Operant Conditioning
Suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau penguatan negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat terulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
 Obyek Sosiologi adalah:
Obyek Material yaitu fakta social, gejala-gejala social atau tindakan-tindakan social yanga da di masyarakat
Obyek Formal yaitu hubungan interaksi antar manusia dalam suatu kelompok atau lebih menekankan pada manusia sebagai mahluk sosial.

 

CABANG-CABANG SOSIOLOGI

Sosiologi yang berkembang dalam masyarakat memiliki beberapa cabang yang disesuaikan dengan bidang keilmuannya. Berikut ini kita akan membahas beberapa cabang sosiologi.
1. Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Masalah-masalah itu muncul sebagai akibat perubahan zaman, seperti perubahan masyarakat dari pertanian menuju ke masyarakat industri. Perubahan itu menuntut dibuatnya berbagai sarana pendidikan, seperti gedung sekolah, buku-buku pelajaran, dan fasilitas lainnya. Hal itu mengingat pentingnya pendidikan dalam dunia industri.
Sosiologi pendidikan mencoba mengkaji hubungan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan pendidikan. Materi yang dikaji antara lain peranan lembaga pendidikan dalam proses sosialisasi, peranan pendidikan dalam perubahan masyarakat dan lingkungan pendidikan itu sendiri, serta peranan pendidikan sebagai pranata sosial.
2. Sosiologi Agama
Sosiologi agama mempelajari hubungan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan agama. Dalam sosiologi agama dipelajari beberapa materi yang meliputi perilaku manusia yang berhubungan dengan keyakinan yang dipeluknya, peranan agama sebagai pranata sosial, peranan agama dalam perubahan masyarakat, dan peranan agama sebagai agen pengendalian sosial.
3. Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum mempelajari kaitan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan hukum. Materi yang dipelajari antara lain perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang berlaku, peranan hukum dalam masyarakat, dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan hukum yang ada dalam masyarakat.
4. Sosiologi Keluarga
Sosiologi keluarga membahas kegiatan atau interaksi antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan keluarga. Hal yang dipelajari dalam sosiologi keluarga antara lain peranan keluarga dalam masyarakat, peranan keluarga dalam perubahan sosial, dan beberapa bentuk keluarga yang ada dalam masyarakat.
5. Sosiologi Industri
Pada hakikatnya sosiologi industri lebih menekankan pada perkembangan industri seiring dengan perkembangan masyarakat. Hal ini mengingat antara industri dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat, karena adanya industri akan menimbulkan berbagai perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya dengan adanya industri, mata pencaharian hidup masyarakat berubah, dari sektor agraris menjadi sektor industri dengan bekerja sebagai buruh pabrik.
Sosiologi industri mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan industri. Beberapa materi yang dipelajari antara lain peranan industri dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), serta hubungan industri dengan berbagai struktur yang ada dalam masyarakat.
6. Sosiologi Pembangunan
Cabang sosiologi ini mengkaji masyarakat dan segala pola aktivitasnya di alam pembangunan. Sosiologi menghendaki pembangunan yang dilaksanakan di masyarakat tidak hanya mengejar aspek materiilnya saja, melainkan juga memerhatikan masyarakat yang ada di sekitarnya. Beberapa materi yang dipelajari dalam sosiologi pembangunan antara lain pengaruh pembangunan dalam perubahan sosial, peranan pembangunan dalam kehidupan masyarakat, dan peranan pembangunan terhadap perekonomian masyarakat.
7. Sosiologi Politik
Sosiologi politik mempelajari tentang fenomena politik dengan mengaitkan variabel sosial dan variabel politik dalam wujud saling keterkaitan antara struktur sosial dan lembaga politik atau antara masyarakat dan negara. Dengan demikian sosiologi politik bertujuan mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan-kegiatan politik. Ruang lingkup kajian sosiologi politik antara lain perilaku politik, lembaga politik, dan peranan politik dalam masyarakat.
8. Sosiologi Pedesaan
Cabang sosiologi ini mempelajari masyarakat pedesaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari dalam sosiologi pedesaan antara lain mata pencaharian hidup, pola hubungan, pola pemikiran, serta sikap dan sifat masyarakat pedesaan dalam kehidupan sehari-hari.
9. Sosiologi Perkotaan
Sosiologi perkotaan mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Materi yang dipelajari antara lain mata pencaharian hidup, pola hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, dan pola pikir dalam menyikapi suatu permasalahan.
10. Sosiologi Kesehatan
Sosiologi kesehatan bertujuan mengkaji cara penerapan berbagai teori sosiologi dalam menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Cabang sosiologi ini berusaha untuk mengkaji perilaku sakit, perilaku sehat, peran sehat, dan peran sakit para anggota masyarakat
mempelajari dan memahami bagaimana lembaga
pendidikan mentransformasikan perilaku budaya dan tradisi masyarakat;

KERAJAAN MAJAAHIT




 
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Alloh SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini membahas tentang KERAJAAN-KERAJAAN PADA MASA HINDU-BUDHA khususnya tentang KERAJAAN MAJAPAHIT. Terimakasih kami ucapkan kepada guru sejarah dan orang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini, yang semoga baik hasilnya. Semoga dengan adanya tugas ini, dapat lebih meningkatkan pengetahuan kami dan para pembaca tentang KERAJAAN MAJAPAHIT.

Banyumas, 25 Oktober 2014










BAB I. PENDAHULUAN
1.     LATAR BELAKANG
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India. Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia,antara lain:
1. Kerajaan Kutai Martadipura, adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki buktisejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, KalimantanTimur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Peninggalnnya berupa prasasti yang berupa tujuh buah yupa.
2. Kerajaan Tarumanegara, adalah kerajaan bercorak Hindu tertua di Jawa. Prasasti-prasasti yangmenjelaskan tentang keberadaan kerajaan Tarumanegara ditemukan di Bogor, Jakarta, dandaerah Banten Selatan. Prasasti-prasasti tersebut antara lain prasasti Ciaruten yangditemukan di tepi Sungai Citarum Bogor, prasasti Kebon Kopi yang ditemukan di KampungMuara Hilir, dan prasasti Tugu yang ditemukan di Cilincing, Jakarta.
3. Kerajaan Sriwijaya, adalah salah satu kerajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera. Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7, seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggalselama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682.
4. Kerajaan Mataram Kuno dan Mataram di Jawa Timur, berdiri sejak awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur. Peninggalan bangunan suci dari keduanya antara lain ialah CandiGeding Songo, kompleks Candi Dieng, dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang Hindu. Adapun yang berlatar belakang agama Buddha antaralain ialah Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan.
5. Kerajaan Kediri / Kerajaan Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat diJawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak disekitar Kota Kediri. Bukti Sejarah, Prasati sirah keting, Prasati yang ditemukan tulung agung kertosono, Prasasti Ngantang (1135 M) Prasasti Jaring, Prasasti Kamulan (1194 M), Buku cina yang berjudul Chu Fan Chai karangan Chu Ju Kuam (1220 M).
6. Kerajaan Singasari, adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Keberadaan Kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapancayang serta kitab Pararaton.
7. Kerajaan Majapahit, adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Bukti sejarahnya adalah Kitab Negarakertagama, karya Mpu Prapanca tahun 1365. Kitab Sotasoma, Karya Mpu Tantular. Kitab Arjunawiwaha, karya Mpu Tantular.
8. Kerajaan kalingga, adalah sebuah kerajaan yang berada dijawa tengah. Sumber sejarahnya adalah berita Cina pada masa dinasti tang.
9. Kerajaan buleleng, merupakan kerajaan hindu tertua dibali berkembang pada abad IX-XI masehi.
10. Kerajaan tulang bawang, adalah kerajaan yang pernah berdiri di Lampung. Sumber sejarahnya adalah berita dari cina, berita cina tertua berasal dari kitab Liu-Sung-Shu pada abadV.
11. Kerajaan kota kapur, dibuktikan dengan adanya peninggalanberupa sisa-sisabangunan candi hindudan arca-arca wisnupada abad V dan VII.
Karena banyaknya kerajaan pada masa hindu budha, kami ditugaskan untuk menjelaskan ditugaskan untuk menjelaskan kerajaan majapahit. Yang semoga dengan adanya tugas tentang kerajaan majapahit ini, dapat lebih memperdalam pengetahuan kami dan para pembaca.
2.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa kerajaan majapahit?
2.      Bagaimana kondisi geografis kerajaan majapahit?
3.      Bagaimana kehidupan politik kerajaan majapahit?
4.      Bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan majapahit?
5.      Bagaimana kehidupan agama kerajaan majapahit?
6.      Bagaimana kehidupan sosial budaya kerajaan majapahit?
7.      Apa saja sumber sejarah kerajaan Majapahit?
3.     TUJUAN
1. Mengetahui  kerajaan majapahit
2. Mengetahui  kondisi geografis kerajaan majapahit
3. Mengetahui kehidupan politik kerajaan majapahit
4. Mengetahui kehidupan ekonomi kerajaan majapahit
5. Mengetahui kehidupan agama kerajaan majapahit
6. Mengetahui kehidupan sosial budaya kerajaan majapahit
7. Mengetahui sumber sejarah kerajaan majapahit


BAB II. PEMBAHASAN
1.     KERAJAAN MAJAPAHIT
Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M dan merupakan salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut kitab negarakertagama, kekuasaan terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga indonesia timur, meski masih diperdebatkan. Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari.
Raja-Raja yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit:
1. Raden Wijaya 1273 – 1309
2. Jayanegara 1309-1328
3. Tribhuwanatunggaldewi 1328-1350
4. Hayam Wuruk 1350-1389
5. Wikramawardana 1389-1429
6. Kertabhumi 1429-1478
Mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Yang ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Di bawah patih Gajah Mada Majapahit banyak menaklukkan daerah lain. Dengan semangat persatuan yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa yang berbunyi “Ia tidak akan makan buah palapa sebelum berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara”. Mpu Prapanca dalam bukunya Negara Kertagama menceritakan tentang zaman gemilang kerajaan di masa Hayam Wuruk dan juga silsilah raja sebelumnya. Pada  tahun 1364 Gajah Mada meninggal, lalu disusun oleh Hayam Wuruk di tahun 1389 dan kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran. Kemunduran kerajaan majapahit juga disebabkan karena sejak sepeninggal Raden Wijaya, Kerajaan Majapahit dilanda beberapa pemberontakan. Pemberontakan tersebut antara lain ialah pemberontakan Ranggalawe, Sora, dan Kuti selama masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328), serta pemberontakan Sadeng dan Keta pada masa Tribhuwanatunggadewi (1328-1350). Pemberontakan baru dapat berakhir pada masa kekuasaan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Setelah masa kekuasaan Raja Hayam Wuruk, pamor Kerajaan Majapahit semakin menurun. Pada 1522, Kerajaan Majapahit hancur akibat terjadinya perang saudara. Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Majapahit ialah munculnya Kerajaan Malaka dan berkembangnya kebudayaan Islam.

2.     KONDISI GEOGRAFIS KERAJAAN MAJAPAHIT

Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu. Sungai brantas membawa dampak yang besar bagi tanah majapahit, karena sedimen lumpur yang dibawa Sungai Brantas telah memberikan kesuburan pada tanah pertanian disepanjang aliran sungai. Kesuburan tanah dan irigasi yang baik menjadikan masyarakat Majapahit dapat menikmati swasembada beras. Selain itu, Sungai Brantas juga menjadikan kerajaan majapahit sebagai kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Sungai Brantas juga menjadi sarana transportasi yang menghubungkan wilayah pedalaman dan pesisir Majapahit, dan merupakan jalur perdagangan yang penting bagi perekonomian Majapahit.
3.     KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN MAJAPAHIT
Kehidupan politik masa kerajaan majapahit mulai berkembang semenjak masa pemerintahan raden wijaya 1293-1309 M kemudian terus mengalami kemajuan dimasa kejayaan hayam wuruk 1350-1389 M. Raja atau ratu majapahit dinamakan bhre prabhu atau sri maharaja kemudian anggota keluarga kerajaan disebut bhre seperti bhre lasem,bhre pajang,bhre mataram dll. Sistem pemerintahan yang dikembangkan hayam wuruk setiap daerah dikepalai semacam patih mangkubumi atau gubernur,bhre atau bupati hingga kepala desa kemudian tiap wilayah terbagi beberapa wilayah semacam propinsi,kadipaten atau kabupaten,kecamatan hingga kelompok keluarga sesuai piagam bendasari .Pola pemerintahan ini sebagaimana tertulis pada prasasti wingun 1447 yang mencatat wilayah majapahit terbagi menjadi 14 bagian yang dipimpin oleh seorang bhre seperti kadipaten Lasem oleh bhre lasem,bhre mataram, dan lainnya. Dibawah raja hayam wuruk terdapat raja daerah yang disebut bhatara prabu yang bertugas mengumpulkan upeti dan tugas pemerintah kemudian ada juga s rakyan patih atau perdana menteri yang bersama raja melaksanakan kebijakan pemerintah selanjutnya dibawah perdana menteri dikembangkan menjadi sejenis departemen yang mengawasi bidang tertentu kemudian dibentuk dewan pertimbangan yang anggotanya terdiri dari sanak saudara raja dinamakan bhattara saptaprbhu. Setiap waktu yang telah ditentukan bulan maret- april menurut kitab negarakertagama semua perwira,patih,bhre dan pejabat lainnya dipanggil untuk mengevaluasi atas kinerja para perwira oleh raja hayam wuruk selaku kepala pemerintahan. Pola pemerintahan yang dibentuk hayam wuruk tidak banyak mengalami perubahan selama pemerintahan hayam wuruk sehingga tak heran pemerintahan hayam wuruk mampu bertahan selama 39 tahun.Jangka 39 tahun tersebut majapahit dibawah mahapatih gajahmada,adityawarman,empu nala mampu menguasai wilayah dari sumatera,bali,sumbawa,madura,sulawesi,kalimantan,papua barat,singapura,australia hingga semenanjung malaya membuat kerajaan majapahit disebut kerajaan maritim atau kerajaan agraris.Pengaruh kerajaan majapahit yang cukup besar hingga wilayah kekuasaannya membentang luas hingga semenanjung malaya tidak lepas dari kecerdasan dan kecerdikan patih gajahmada yang terkenal dalam menciptakan taktik perang salah satunya membangun pleton prajurit. Kehidupan sosial agama masa majapahit menurut ma-Huan abad 14 majapahit tumbuh beragam agama :agama hindu,budha dan Islam, meski beragam toleransi maupun integrasi dijunjung tinggi.Kesemuanya itu menurut kitab sutasoma karya mpu tantular berdasar bhineka tunggal ika yang awalnya diciptakan masa wisnuwardhana singasari kemudian dikembangkan masa kerajaan majapahit hingga akhirnya menjadi hasil budaya majapahit yang kala itu memiliki semboyan bhineka tunggal ika dan diduga kuat semboyan itu menjadi pedoman hayam wuruk dalam membangun kerajaan majapahit sampai mencapai zaman keemasan. Bendera kerajaan majapahit berwarna merah putih yang dulu dikenal bendera getah getih,gula merah dan bendera majapahit tersebut kini dijadikan sebagai bendera nasional Republik Indonesia. Pasca kerajaan majapahit runtuh sistem pemerintah yang dibangun hayam wuruk seakan memberi inspirasi tersendiri bagi negara Republik Indonesia pasalnya semboyan Bhineka Tunggal Ika, bendera merah putih hingga pola pemerintahan yang dulu pernah digunakan masa hayam wuruk masih bertahan sampai sekarang bahkan dijadikan pedoman dalam membangun negara Indonesia terlihat dari semboyan bhineka tunggal ika,bendera merah putih dan sistem pemerintahan masa majapahit kadipaten menjadi kabupaten misalnya tetap dikembangkan hingga kini.
4.     KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN MAJAPAHIT
Rakyat Majapahit terbagi dalam kelompok masyarakat berdasarkan pekerjaan. Pada umumnya, rakyat Majapahit adalah petani, sisanya pedagang dan pengrajin. Selain pertanian, Majapahit juga mengembangkan perdagangan dan pelayaran. Barang utama yang diperdagangkan antara lain rempah-rempah, beras, gading, timah, besi, intan, dan kayu cendana. Sejumlah pelabuhan terpenting pada masa itu adalah Hujung Galuh, Tuban, dan Gresik.Majapahit memiliki 2 peran penting. Pertama, Majapahit adalah sebagai kerajaan produsen yang menghasilkan barang-barang yang laku di pasaran.  Kedua, peranan Majapahit adalah sebagai perantara dalam membawa hasil bumi dari daerah satu ke daerah yang lain. Perkembangan perdagangan Majapahit didukung pula oleh hubungan baik yang dibangun penguasa Majapahit dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Selain itu, untuk mendukung kegiatan perdagangan. Majapahit mencetak uang sebagai alat pembayaran yang sah. Mata uang itu dikenal dengan sebutan kepeng dan gobog. Mata uang tersebut dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Pemerintah majapahit juga memperoleh pendapatan yang besar dari sektor pajak dan upeti.
5.     KEHIDUPAN AGAMA  KERAJAAN MAJAPAHIT
Masyarakat Majapahit secara umum menganut agama Hindu dan Budha. Pada  masa pemerintahan Hayam Wuruk, dibentuk dewan khusus seperti Dharmadhyaksa Kasewan untuk agama Siwa budha ,Dharmadhyksa Kasogatan bagi agama Budha kemudian keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharma Upapatti jumlahnya sesuai kebutuhan. Pejabat keagamaan yang dibentuk Hayam Wuruk mampu menciptakan rasa toleransi antar umat beragama kala itu. Kehidupan beragama masa kerajaan Majapahit sebagaimana dilansir Parisada .org mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pemerintahan tribhuwana hingga hayam wuruk yang belum pernah terjadi sebelumnya yakni penyatuan agama siwa dan budha. Dari penyatuan inilah digelar pertemuan lintas agama ,tetapi dalam praktek ritual ibadah keduanya tetap terpisah. Kehidupan beragama dimasa Majapahit mengalami kemajuan pesat, sehingga mampu menumbuhkan rasa kebersamaan serta kerjasama antar umat beragama. Mereka tidak segan membantu pembangunan tempat ibadah berupa bangunan suci seperti:candi, pemandian suci, gua pertapaan yang digunakan sebagai upacara-upacara keagamaan, meski mereka berbeda keyakinan. Bahkan perbedaan agama tidak menghalangi Raja Majapahit Hayam Wuruk yang beragama Hindu, dan Mahapatih Gajahmada yang beragama Budha untuk membangun Majapahit dan menghantarkan Majapahit mencapai puncak kejayaan. Selain agama siwa,buddha di wilayah Majapahit juga berkembang agama Karesian, namun perkembangannya ajaran ini berkembang dalam masyarakat dan bercampur dengan kepercayaan tradisional asli. Penganut ajaran Karesian lebih memilih bertempat tinggal didaerah pegunungan seperti gunung Pananggungan,arjuna, dan gunung sujuh. Ternyata selain agama siwa, buddha, dan karesian. Ternyata ajaran Islam juga ikut tumbuh berkembang diwilayah Majapahit. Terbukti kawasan ini antara tahun 1356-1475 M banyak dijumpai makam Islam Troloyo yang diduga kuat dimasa Hayam Wuruk masyarakat Majapahit juga menganut ajaran Islam.
6.     KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA KERAJAAN MAJAPAHIT
Masyarakat majapahit hidup berdampingan dan rukun. Raja Majapahit berusaha agar ketentraman masyarakatnya dapat dijaga dengan baik. Hal ini dilukiskan oleh empu Tantular dalam kitab Sutasoma dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Para raja Majapahit juga sangat peduli dengan kesastraan. Oleh karena itu, pujangga Majapahit menulis berbagai macam karya sastra, diantaranya sebagai berikut :
·         Kitab Nagarakertagama, karangan Mpu Pancayana. Menjelaskan kerajaan Majapahit dan daerah jajahannya
·         Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular. Menjelaskan kerukunan hidup beragama di Majapahit
·         Kitab Arjuna Wijaya, karangan Mpu Tantular. Menceritakan pertempuran raksasa dengan Arjuna Sasrabahu
·         Kitab Tantu pagelaran, menceritakan perpindahan Gunung Mahameru kepulau Jawa, oleh Dewa Brahma, Wisnu, dan Syiwa
·         Kitab Panjiwijayakrama, menceritakan riwayat Raden Wijaya hingga menjadi Raja Majapahit
·         Kitab Usana jawa, menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar
·         Kitab Pararaton, menceritakan riwayat Raja-raja Singasari dan Majapahit
·         Kitab Ranggalawe, menceritakan pemberontakan Ranggalawe
·         Kitab Sorandakan, menceritakan pemberontakan Sora
·         Kitab Sundayana, menceritakan peristiwa Bubat
Selain itu, seni bangunannya juga berkembang pesat. Itu terlihat dari candi yang dibangun Raja Majapahit. Diantarnya candi Penataran, Tegalwangi, Sumberjati, Tikus, Brahu, Kedaton, Wringin Lawang, dan Bajang Ratu.
7.     SUMBER SEJARAH  KERAJAAN MAJAPAHIT
1.      Prasasti Kudadu (1294 M)
Mengenai pengalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kejaran balatentara Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Krtajaya Jayawardhana Anantawikramottunggadewa, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya (Rama) diberi hadiah tanah sima.
2.      Prasasti Sukamerta (1296 M) dan Prasasti Balawi (1305 M)
Mengenai Raden Wijaya yang telah memperisteri keempat putri Kertanegara yaitu Sri Paduka Parameswari Dyah Sri Tribhuwaneswari, Sri Paduka Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Paduka Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita, dan Sri Paduka Rajapadni Dyah Dewi Gayatri, serta menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri Jayanegara yang dijadikan raja muda di Daha.
3.      Prasasti Waringin Pitu (1447 M)
Mengungkapkan bentuk pemerintahan dan sistem birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14 kerajaan bawahan yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre, yaitu Bhre Daha,  Bhre Kahuripan,  Bhre Pajang, Bhre Wengker, Bhre Wirabumi, Bhre Matahun, Bhre Tumapel,  Bhre Jagaraga,  Bhre Tanjungpura, Bhre Kembang Jenar, Bhre Kabalan, Bhre Singhapura, Bhre Keling, dan Bhre Kelinggapura.
4.      Prasasti Canggu (1358 M)
Mengenai pengaturan tempat-tempat penyeberangan di Bengawan Solo.
Prasasti Biluluk (1366 M0, Biluluk II (1393 M), Biluluk III (1395 M).
Menyebutkan tentang pengaturan sumber air asin untuk keperluan pembuatan garam dan ketentuan pajaknya.
5.      Prasasti Karang Bogem (1387 M)
Menyebutkan tentang pembukaan daerah perikanan di Karang Bogem.
Prasasti Marahi Manuk (tt) dan Prasasti Parung (tt)
Mengenai sengketa tanah, persengketaan ini diputuskan oleh pejabat kehakiman yang menguasai kitab-kitab hukum adat setempat.
6.      Prasasti Katiden I (1392 M)
Menyebutkan tentang pembebasan daerah bagi penduduk desa Katiden yang meliputi 11 wilayah desa. Pembebasan pajak ini karena mereka mempunyai tugas berat, yaitu menjaga dan memelihara hutan alang-alang di daerah Gunung Lejar.
7.      Prasasti Alasantan (939 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 6 September 939 M, Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri Isanawikrama memerintahkan agar tanah di Alasantan dijadikan sima milik Rakryan Kabayan.
8.      Prasasti Kamban (941 M)
Meyebutkan bahwa apada tanggal 19 Maret 941 M, Sri Maharaja Rake Hino Sri Isanawikrama Dyah Matanggadewa meresmikan desa Kamban menjadi daerah perdikan.
9.      Prasasti Hara-hara (Trowulan VI) (966 M).
Menyebutkan bahwa pada tanggal 12 Agustus 966 M, mpu Mano menyerahkan tanah yang menjadi haknya secara turun temurun kepada Mpungku Susuk Pager dan Mpungku Nairanjana untuk dipergunakan membiayai sebuah rumah doa (Kuti).
10.  Prasasti Wurare (1289 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 21 September 1289 Sri Jnamasiwabajra, raja yang berhasil mempersatukan Janggala dan Panjalu, menasbihkan arca Mahaksobhya di Wurare. Gelar raja itu ialah Krtanagara setelah ditasbihkan sebagai Jina (dhyani Buddha).
11.  Prasasti Maribong (Trowulan II) (1264 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 28 Agustus 1264 M Wisnuwardhana memberi tanda pemberian hak perdikan bagi desa Maribong.
12.  Prasasti Canggu (Trowulan I)
Mengenai aturan dan ketentuan kedudukan hukum desa-desa di tepi sungai Brantas dan Solo yang menjadi tempat penyeberangan. Desa-desa itu diberi kedudukan perdikan dan bebas dari kewajiban membayar pajak, tetapi diwajibkan memberi semacam sumbangan untuk kepentingan upacara keagamaan dan diatur oleh Panji Margabhaya Ki Ajaran Rata, penguasa tempat penyeberangan di Canggu, dan Panji Angrak saji Ki Ajaran Ragi, penguasa tempat penyeberangan di Terung.


BAB III. PENUTUP

1.     KESIMPULAN
Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M dan merupakan salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Yang ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Pada umumnya, rakyat Majapahit adalah petani, sisanya pedagang dan pengrajin. Selain pertanian, Majapahit juga mengembangkan perdagangan dan pelayaran. Masyarakat Majapahit secara umum menganut agama Hindu dan Budha. Masyarakat majapahit hidup berdampingan dan rukun. Para raja Majapahit juga sangat peduli dengan kesastraan. Sumber sejarah kerajaan majapahit antara lain prastasi kudadu, sukamerta, waringin pitu, canggu, dll.
2.      DAFTAR PUSTAKA
1.      id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu_Buddha
2.      fachrysrizal.blogspot.com/2013/11/kerajaan-kerajaan-hindu-buddha-di.html
3.      id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
4.      indonesiaindonesia-com/f/86078-sejarah-kerajaan-majapahit/
7.      Buku sejarah indonesia, mata pelajaran wajib. Karangan wahjudi djaja, ringgo rahata, mulyadi, halaman 81, halman 95-102,