Jumat, 13 November 2015

BAHAYA NARKOBA




Narkoba kini merupakan musuh besar bagi setiap negara di belahan dunia mana pun. Masalah narkoba menjadi salah satu kasus yang sulit untuk diselesaikan. Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atu perasaan, dan perilaku seseorang. Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkoba yaitu, zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Saat ini, narkoba telah menjamur pada lingkungan remaja. Hal ini sungguh menjadi ancaman yang berbahaya bagi bangsa Indonesia. Sianipar (2004) mengatakan bahwa berdasarkan survey nasional penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap 13.710 responden yang terdiri dari pelajar SLTP, SLTA dan mahasiswa diperoleh data bahwa dalam setahun terakhir terdapat 3,9% responden yang menyalahgunakan narkoba. Terdapat banyak motivasi dan penyebab orang mengonsumsi narkoba antara lain : menimbulkan percaya diri, merasakan kepuasan dan relaksasi, untuk merasa lebih baik, menghilangkan stress dan depresi, meningkatkan kinerja tubuh, rasa ingin tahu, gengsi kepada teman, dan lari dari masalah.

Jika narkoba dikonsumsi secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan ketergantungan atau istilah lainnya bisa disebut sakau . Hal ini akan mengakibatkan gangguan fisik, seperti : gangguan pada system syaraf, gangguan pada jantung dan pembuluh darah, gangguan pada kulit, gangguan pada paru-paru, sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur, penurunan fungsi hormon reproduksi dan gangguan fungsi seksual, perubahan periode dan ketidakteraturan menstruasi, amenorhoe (tidak haid), hepatitis B dan C, HIV, dan terakhir kematian. Adapun gangguan psikis, seperti : lambat kerja, ceroboh, tegang dan gelisah, pesimis, apatis, pengkhayal, penuh curiga, menjadi berutal/ganas, sullit konsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, dan sering menyakiti diri sendiri. Selain itu ada pula dampak sosial, seperti : gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan, menjadi beban keluarga, dan masa depan menjadi suram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar