Narkoba kini merupakan musuh besar bagi setiap negara
di belahan dunia mana pun. Masalah narkoba menjadi salah satu kasus yang sulit
untuk diselesaikan. Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
berbahaya lainnya) adalah zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik
secara diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana
hati atu perasaan, dan perilaku seseorang. Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang
narkoba yaitu, zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Saat ini, narkoba telah menjamur pada lingkungan
remaja. Hal ini sungguh menjadi ancaman yang berbahaya bagi bangsa Indonesia.
Sianipar (2004) mengatakan bahwa berdasarkan survey nasional penyalahgunaan
narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap 13.710
responden yang terdiri dari pelajar SLTP, SLTA dan mahasiswa diperoleh data
bahwa dalam setahun terakhir terdapat 3,9% responden yang menyalahgunakan
narkoba. Terdapat banyak motivasi dan penyebab orang mengonsumsi narkoba antara lain : menimbulkan
percaya diri, merasakan kepuasan dan relaksasi, untuk merasa lebih baik,
menghilangkan stress dan depresi, meningkatkan kinerja tubuh, rasa ingin tahu, gengsi kepada
teman, dan lari dari masalah.
Jika narkoba dikonsumsi secara
terus-menerus maka dapat mengakibatkan ketergantungan atau istilah lainnya bisa disebut sakau . Hal ini akan mengakibatkan gangguan fisik, seperti : gangguan pada system
syaraf, gangguan pada jantung dan pembuluh darah, gangguan pada kulit, gangguan
pada paru-paru, sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu
tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur, penurunan fungsi hormon
reproduksi dan gangguan fungsi seksual, perubahan periode dan ketidakteraturan
menstruasi, amenorhoe (tidak haid), hepatitis B dan C, HIV, dan terakhir
kematian. Adapun gangguan psikis, seperti : lambat kerja, ceroboh, tegang dan
gelisah, pesimis, apatis, pengkhayal, penuh curiga, menjadi berutal/ganas,
sullit konsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, dan sering menyakiti diri
sendiri. Selain itu ada pula dampak sosial, seperti : gangguan mental,
anti-sosial dan asusila, dikucilkan, menjadi beban keluarga, dan masa depan
menjadi suram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar